Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah putra Indonesia yang cinta seni dan budaya bangsa. Dan dengan rahmat Allah SWT kami selaku admin dengan ini menyatakan blog ini resmi di buka . 3X tepuk pramuka !!!!

Senin, 31 Januari 2011

pemesanan

bagi yang ingin membuat kaligrafi bisa datang langsung ke galeri Kaligrafiku yang beralamat di jl. Demak-Kudus perbatasan kauman selamat datang Kota Demak,jalan tembus desa Karanganyar atau bisa contact di 087733683550.

GALERI KALIGRAFIKU
Kepuasan anda prioritas kami

Minggu, 12 Desember 2010

Kudus Kota Pariwisata dan Sejarah Yang Kaya Akan Tradisi



Bagi masyarakat awam yang belum terlalu mengenal kota Kudus yang terlintas di benaknya adalah Menara Kudus, dan beberapa makam wali yang ada di kota Kudus.Tak bisa dipungkiri lagi bahwa Menara Kudus dan makam para walinya merupakan salah satu daya tarik utama kota ini untuk menyedot orang-orang agar berkunjung dan menapak tilas jejak para wali di kota ini.
Sebetulnya ada beberapa  tradisi dan sejarah yang masih di lakukan di era modern ini,  seperti buka luwur, bubur kaputrian (bubur asyuro’ ) dan masih banyak lagi Yang belum terekspose oleh khalayak ramai.
Mungkin anda juga sudah tidak asing dengan istilah Buka Luwur. Ya, menurut pemahamannya buka luwur adalah mengganti luwur yang selama setahun menghiasi langit-langit di makam para wali, khususnya wali songo, dengan ritual-ritual yang dilaksanakan, tak terkecuali di Kudus dengan walinya yang sudah masyhur yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Di sebagian besar di tempat-tempat makam para wali buka luwur  identik dengan pembagian berkat (nasi yang telah di doakan oleh para kyai), begitupun dengan buka luwur yang terjadi di makam Sunan Kudus. Sebetulnya ada beberapa ritual yang biasa di lakukan oleh masyarakat di sekitar makam Sunan Kudus  untuk memeriahkan acara buka luwur tersebut, seperti   pembaca’an berjaji yang diiringi oleh rebana terbang papat, terbang papat dalam bahasa Indonesia berarti membaca maulid dengan diiringi oleh empat terbang (rebana).
Kelompok ini adalah kelompak yang diprakarsai oleh penduduk di lingkungan makam, yang dimaksudkan untuk memeriahkan acara buka luwur.  Selain itu juga dilakukan tradisi bubur kaputrian / bubur asyuro’, seperti namanya bubur asyuro’ adalah bubur yang dibagikan kepada warga sekitar & pengunjung pada tanggal  9 Muharram atau satu hari sebelum dilaksanakan acara pembagianb nasi jangkrik, bubur ini terbuat dari 8 bahan yang berbeda seperti : beras, jagung,  singkong, rempah-rempah, buah jeruk bali, kedelai, ikan teri & kacang-kacangan.
 Arti di balik dilaksanakannya acara bubur asyuro yaitu untuk mengingatkan kembali peristiwa terdamparnya kapal Nabi Nuh A.S.  Setelah sekian lama terapung-apung di air, pada sa’at itu nabi Nuh dan kaumnya tidak memiliki bahan makanan apapun kecuali sisa-sisa yang ada &  merekapun mengolah kembali bahan makanan yang ada untuk bertahan hidup.

Sedangkan tujuan utama diadakannya buka luwur tak lain dan tak bukan adalah untuk memperingati haul dari Kanjeng Sunan Kudus. Lalu juga masih ada pembagian nasi jangkrik (semacam nasi bungkus yang telah di do’akan oleh para alim ulam di Kudus), nasi ini terdiri dari daging kambing dan kerbau yang diperoleh dari para donatur yang ingin bershodaqoh.  Dan untuk nasinya di setiap diadakannya buka luwur, nasinya selalu segitu tidak lebih dan tidak kurang, juga tidak terlalu lembek dan terlalu mentah (pas).
Nasi jangkrik ini di bungkus dengan daun jati supaya tetap menjaga aroma nasi tersebut. Kalau biasanya nasi ini diikat dengan tali rafia untuk  tahun ini diikat dengan tali yang terbuat dari rumput yang didatangkan langsung dari Jogjakarta .
Jika tradisi tersebut lebih mendapat suport dari PEMDA tanpa mengubah tradisi yang berada di dalamnya, tidak menampik kemungkinan kalau di Kota Kudus umumnya dan di daerah Menara khususnya tidak cuma ada menara & masjid saja, akan tetapi juga tradisi yang melekat pada masyarakatnya.

Jumat, 10 Desember 2010

Ziarah dan Makna Wisata

Salah sartu ikon terpenting di kudus adalah menara dan makam sunan kudus yang sudah menjadi cirri khas dan menjadi identitas kudus. Menara sebagai lambing akulturasi antara kebudayaan hindu dan islam, dan situ juga terda[at makam sunan kudus yang juga sebagai lambing pariwisata bagi orang yang berkunjung di kudus, bila di telusuri lrbih lanjut ziarah ternyata daoat menjadi pariwisata juga.
Bagi orang-orang yang mempercayainya bahwa ketika sudah melakukan ziarah hati merasa lebih tentram,itu sebagai wisata spiritual, tapi hal ini harus lebih di hati-hati dalam menafsirkan jangan sampai salah, di pandang dari katanya ziarah berarti berkunjung ,  yang di maksud adalah berkunjung pada seseorang yang lebih kedekatannya dengan allah, sehingga kit dapat memimnta kepada allah lewt mereka, kenapa tidak kita sendiri? Mungkin kita bias tapi alangkah biknya kita lewat para mereka, kan mereka paling dekat berarti kan lebih cepat tercapainya, sebai contoh realitanya adalah ketika ad seoarng yang ingin  mencari pekerjaan lalu lewat dengan orang yang lebih dekat dengan  penerima pekerjaan itu lebih besar di terimanya di banding dengan melakukan  dengan sendirian. Salah satu makna terpeanting lagi apabila kita berada di kudus adalah bangunan menara yang kian berabad-abad masih tetap kokoh dan eksis krberadaannya , di dalam masjid juga terdapat sebuah gapura yang terbentuk candi, padahal itu terdapat di dalam masjid dan tidak di hilangkan, sebab gapura yang berbentuk candi itu merupakan toleransi sunan kudus terhadap orang-orang hindu zaman dulu, sebagai bentuk sosialisai islam dalam dalam agama lain dan segai metode pengembangan agama islam yang sangat efektif, ke  baratnya lagi yatu tepatnay diatas mihrab terdapata sebuah batu yang tertuls arab, usut punya usut batu ini dibawa dari palestina sebai penghargaan sunan kudus dalam menyelamatkan orang-oarng palestina dari wabah penyakit, di tengah –tengahnya  terdapat tiang berjumlah empat melambangkan sahabat khulafaurrasyidin sebagai penerus nabi  di bawahnya terdaat podasi sebagai lambing madzhap yang harus di ikuti dan penyamapai kepada masyarakat umum. Itulah sedikit gambaran bila kita berkunjung ke menara. Di situ bila di amati dan di kaji lebih lanjut akan menemuka sebuah sejarah yang mungkin saat ini belum tergali, itulah wisata tapi berarti maksudnya tidak hanya menghabiskan waktu luang saja tapi mendapat sebuah pengetahuan.  
Nilai sebuah tradisi
 Tradisi atau adat dalam bahasa arabnya merupakan sebuah kebiasaan yang di lakukan oleh sekolpmpok masyarakat tertentu dengan kepercaya’anya, tradisi-tradisi itu mempunyai sebuah arti tidak hanya sekedar rutinitas pekerjaan yang dilakukan setiap saat tapi berpengaruh juga dalam kehidupan manusia, trsdisi yang kini berjalan adalah tradisi tinggalan nenek moyang tapi sekarang sudah mulai bergeser dan berkembang sejalan dengan perkembangan zaman, bukankah tradisi dulu mempunyai sebuah nilai  yang tinggi?  Kenapa mulai di singkiri? Boleh menghilangkan sebuah tradisi tapi ada keritianya yaitu bila memang tradisi itu melanggar syara’ dan undang-undang yang berlaku pada daerah itu. Seperti upacara memperingati hari ke tujuh kelahiran anak atau biasa di sebut dengan tasbi’ biasanya para masyarakt melakukannya dengan memecah telur dan melempar sebuah kendi( tepat menaruhkan minuman red.) keluar ke rumah di maksud agar semua keburukan dapat hilan karena sudah di buang. Tapi hal semacam ini di tolak oleh agama dengan dalil yang artinya “ sesungguhnya menyia-nyiakan sesuatu adalah termasuk perbuatan syetan.
Banyak tradisi-tradisi yang di temukan di kudus diantaranya adalah tradisi selametan,ziarah, buka luwur,dilarang menyembelih sapi,dandangan setiap akan memasuki puasa, dll. Maka jangan beranggap bahwa tradisi hanya sesuatu yang sudah menjadi kebisaan yang begitu saja, tapi bisa di katakana luar biasa karena di dalamnya ada suatu makna tersirat atau sebuah filsafat  yang mungkin belum kita ketahui, dari itulah kata nguri-nguri budaya memang di perlukan untuk menjaga kelestarianya jangan sampai hilang karena itu merupakan suatu tinggalan orang-orang terdahulu untuk mengenang atas jasa-jasa mereka yang telah mengarahkan kita kepada sebuah nilai plus,hanya saja belum di sadari semuanya itu.

Rabu, 13 Oktober 2010

EKSISTENSI KARYA SENI NEGERI


Ketika kita menyalakan TV, siaran apa yang kita tonton? Siapakah yang kita tonton? Dari negara mana mereka?
Mungkin pertanyaan diatas akan mendapat jawaban yang berbeda, namun jawaban kebanyakan orang adalah,” Yang kita tonton merupakan karya seni para muda mudi bangsa indonesia.”
Begitu pesat perkembangan dunia seni di indonesia, apalagi seni musik dan seni pertunjukan / teater. Dulu banyak anak muda yang mengenal penyanyi, group band dan artis luar negri, namun sekarang mereka sudah asing dengan nama-nama artis luar negri. Mereka jauh lebih mengenal Derby Romero, Afgan, Ungu Band, D’Masive Band, Teuku Wisnu, Shireen Sungkar dan bintang-bintang artis dalam negri lainya.
Kita semua boleh berbangga dan bersyukur karena karya anak bangsa kita telah menjadi tuan rumah di industri budaya negrinya sendiri. Namun sselanjutnya timbul pertanyaan. Manfaat apakah yang kita dapat? Negatif positifkah hal itu?
Ketika seseorang atau kelompok masuk dalam dunia seni apalagi industri budaya, seyogyanya selain memikirkan keuntungan materi mereka juga harus bisa memberi manfaat dan efek positifnya bagi pemirsa / penikmat, paling tidak dirinya sendiri.
Jika tidak hati-hati karya seni yang harganya mahal justru berdampak negatif bagi masyarakat.
HITAM PUTIH SENI
Dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ), seni berarti sesuatu yang dapat menggerakkan hati atau kalbu.
Sedara umum seni terdapat 4 macam :
1. Seni Rupa
Seni rupa sudah ada dan berkembang sejak zaman animisme, dinamisme, hingga milenium atau modern. Seni memiliki daya tarik atau nilai utama keindahan pada rupa atau bentuknya.
Kegunaan seni ini, diantaranya sebagai sarana pendidikan, keindahan, dan penyampaian suatu pesan. Ada juga yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, yakni berupa seni rupa kerajinan tangan.
Namun sayangnya sekarang ini bertebaran karya-karya seni rupa yang negatif, yang berujung pada kemaksiatan. Entah dalam lukisan, patung, pahat, photografi maupun multimedia. Yang apabila tidak segera diantisipasi dapat merusak moral sekaligus nilai pada diri masyarakat.
2. Seni Musik
Perkembangan seni ini terbilang masih baru, karena baru berkembang sejak zaman Renaissance atau abad.
Unsur utamanya terdapat pada bunyi dan suara, selain itu juga didukung dengan melodi, notasi dan harmoni.
Seni musik dapat memberi efek psikis maupun fisik pada pendengarnya, sehingga dapat membangun jiwa seseorang untuk melakukan sesuatu.
Faktor penyanyi / vokal juga tidak bisa dipisahkan dari seni ini. Dan syair-syair yang dinyanyikanpun sangat penting. Syair-syair yang kurang mendidik atau tidak ada isinya, terkadang dirasa kurang bermanfaat. Apalagi ada juga syair yang negatif atau jorok yang sangat tidak pantas untuk didengarkan.
Padahal banyak seni musik yang bermanfaat seperti qosidah, zippin dan seni musik nasihat lainya. Asal jangan sampai kitab suci Al-Qur’an dinyanyikan atau diiringi dengan musik, karena ayat Al-Qur’an bukanlah syair, melainkan kalamulloh yang sangat tinggi derajatnya. Sehingga haram dan tidak patut untuk diperlakukan seperti itu.
3. Seni Teater / pertunjukan
Seni teater atau pertunjukan dibentuk oleh unsur cerita / alur, naskah, peran dan setting. Karena memiliki unsur cerita yang dipentaskan, disamping sebagai hiburan seni ini dapat digunakan sebagai sarana pendidikan yang mudah dicerna oleh penikmat seni.
Dalam perkembangannya seni teater yang dulunya disuguhkan dalam bentuk pentas, seperti ludruk, ketoprak dan wayang, kini bisa dinikmati dilayar kaca yaitu dalam bentuk sinetron, film, dan sebagainya yang selanjutnya disebut seni peran.
Tetapi akibat bebasnya perkembangan ini, kandungan seni ini terkadang dilupakan. Sehingga banyak ditemukan pertunjukan / tayangan yang tidak mendidik dan tak jarang ada juga yang ceritanya negatif bahkan mempertunjukkan hal-hal yang tidak senonoh, dan sangat berbahaya jika tidak segera ditindak tegas.
4. Seni Tari
Dalam seni ini gerak merupakan unsur utamanya. Melalui gerak yang indah, tertur dan selaras, seni ini memikat para penonton.
Seni tari merupakan hasil kebudayaan yang sangat tua, karena sudah ada sejak zaman prasejarah, dan berfungsi sentral dalam kehidupan beragama. Salah satu seni tari adalah tari tradisional yang mmiliki makna dalam tiap gerakanya dan merupakan salah satu warisan budaya yang tak ternilai. Yang selanjutnya menjadi pertunjukan baru dan berkembang, sehingga melahirkan sendratari-sendratari di zaman modern.
Di era modern selain seni tari tradisional ada pula seni tari garapan berupa gerak-gerak baru ( tidak mengikuti gerak tradisional ). Yang memunculkan tarian yang bermacam-macam. Termasuk di dalamnya tarian erotis yang tidak beretika dan mengandung nilai negatif, sehingga dapat membangkitkan hawa nafsu dan terjadinya kemungkaran. Dan jika dibiarakn begitusaja dapat merusak citra baik seni tari yang lain terutama tari tradisional.
Sebenarnya masih banyak lagi seni yang lain, yakni seni berwawasan teknologi/ perkembangan, yakni seni yang mengadopsi teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Seni peran, seni pendokumentasian ( sinema ), seni audio visual, seni bahasa ( sastra ) dan seni karikatur merupakan beberapa contoh seni ini. Namun pada dasarnya seni ini merupakan perpaduan seni-seni sebelumnya.
HITAM PUTIH SASTRA
Bahasa dalam karya tulis yang menggetarkan jiwa / indah merupakan arti sastra menurut KBBI. Melihat pengertian ini dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan slah satu cabang seni seperti yang sudah disampaikan, yaitu sebagai seni perkembangan.
Jika dibandungkan karya tulis lainya, sastra memiliki perbedaan karena memiliki unsur keindahan. Sehingga sastra ini sering digunakan sebagai sarana penyampaian pesan yang bersifat istimewa.
Sastra sendiri terdiri dari beberapa macam :
- Puisi : Karya sastra indah berbentuk sajak dan memiliki aturan tertentu (KBBI)
- Pantun : Sajak 4 baris, 2 baris sampiran, 2 baris isi, berirama tertur.
- Cerpen : Kisah ynag menggambarkan hanya beberapa kejadian yang dialami tokoh dengan tatanan bahasa yang indah.
- Novel : Sastra yang mengisahkan perjalanan hidup / peristiwa seorang tokoh atau lebih sejak awal hingga akhir.
- Dan sebagainya.
Sastra juga salah satu karya yang sering digunakan untuk berapresiasi dan berekspresi terutama kaum muda. Sehingga banyak memunculkan karya sastra yang beragam di kalangan masyarakat.
Namun terkadang ada beberapa karya sastra yang penggunaan diksinya melanggar tauhid, seperti Tuhan kejam yang kurang bisa diterima oleh orang-orang berqidah. Dan ada juga sastra yang isinya asal-asalan, bahkan kurang positif, yang seharusnya dapat diperhatikan lagi.
PERKEMBANGAN SENI & SASTRA BANGSA
Siapa tidak kenal lagu “Bukan Cinta Biasa”, penyanyi “Afgan”, sinetron “Cinta Fitri”, film “Ayat-Ayat Cinta” dan novel “Laskar Pelangi”. Kesemuanya itu adalah beberapa karya anak bangsa yang populer di masyarakat tidak hanya dalamnegri tetapi juga luar negri.
Sesungguhnya negri ini memiliki nilai seni yang tinggi, apalagi kawula mudanya. Sehingga walaupun sulit maju dalam bidang keilmuan, Indonesia dapat maju bahkan berpengaruh di dunia internasional melalui karya seni yang bernilai tinggi. Dan hampir tidak ada manusia di negri ini yang tidak memiliki jiwa seni di dalam dirinya. Jadi sungguh rugi, orang yang tidak mau ikut memajukan negrinya hanya karena tidak tahu apa yang bisa di lakukanya.
Maka marilalah kita berkarya, dan semoga saj dengan karya seni yang positif dan bernilai tinggi juga tidak melupakan di dalamnya dasar maupun nilai agama dan budaya, kita bisa menciptakan insan-insan berbudi luhur dan mampu menjunjung tinggi nama baik bangsa indonesia, sebagai salah satu wujud cinta kita kepada negara. Aaamiiin…